Pendekar Tersakti Dan Maha Perkasa

Illustrasi 5 Dayang
Pada jaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama RAHARJA yang di pimpin oleh raja yang adil dan bijaksana, semua rakyatnya hidup bahagia serta makmur (gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo/kekayaan alam yang berlimpah dan keadaan yang tentram), dan kerajaan itu begitu luas wilayahnya, jika di umpamakan luasnya seperti luas wilayah kerajaan majapahit, sang rajanya sangat di hormati dan di cintai oleh semua rakyatnya.''

Raja itu bernama Prabu Adipramana baskara yang memiliki arti penguasa pertama yang memberi cahaya penerangan, sang raja mempunyai seorang permaisuri yang cantik dan anggun bernama Ratu Lalika kumari beserta beberapa selir yang cantik. Dari banyaknya selir dan satu permaisurinya, namun sang raja hanya mempunyai satu putra mahkota saja dari rahim permaisuri,, pastinya bisa di bayangkan baginda raja dan permaisuri sangat begitu menyayangi putra tunggalnya itu, sampai-sampai puluhan  dayang cantik yang berusia sekitar 19 thn di tugaskan melayani segala keperluan putra mahkota, yang baru saja berumur 21 thn berparas tampan dan berbadan kekar, sejak kecil ia  sudah berlatih ilmu olah kanuragan, karena dialah satu-satunya putra mahkota pengganti ayahandanya sang prabu,.
Walaupun begitu ia memiliki sopan santun yang amat baik serta pemikiran yang dewasa, "ya itulah aku putra mahkota yang bernama Aryasuta abimanyu yang memiliki artinya Putra terhormat yang tidak takut kesulitan.''

Kerajaan Raharja mempunyai mahapatih yang sakti mandraguna yang bernama Badak Ireng, ia berhati licik dan haus akan kekuasaan.'

"begitulah cerita keadaan di dalam kerajaan raharja."
"pov aryasuta"
 Pada suatu sore hari yang begitu indah, sewaktu aku dan kelima dayangku, yaitu dayang biru, dayang kuning, dayang putih, dayang merah dan dayang hijau, mau berkunjung ke kebun keraton menikmati indahnya panorama tanaman di sana, di pertengahan jalan tanpa di sengaja aku mendengar suara erangan wanita dan laki-laki, di balik pohon mangga besar yang berjarak sekitar 20 depa (36m).'
"dayang dayang apakah kau mendengar suara itu..?" tanyaku.
"mohon maaf pangeran hamba tidak mendengar suara apa apa". jwb serempak dayang dayang.
"coba engkau dengarkan lagi dayang dayang.!"kataku lagi.
kembali dayang dayang itu lebih mempertajam alat pendengarnya,.
"sekali lagi hamba mohon maaf pangeran, hamba tidak mendengar apa apa." jwb serempak dayang dayang lagi.
"oh begitu ya",, sambil ku bergumam dalam hati, pantesan mereka tidak mendengar suara itu, mereka kan tidak mengerti ilmu kanuragan dan tidak punya ilmu tenaga dalam.
" kenapa pangeran tersenyum sendiri.?" tanya dayang biru.
"tidak kenapa napa dayang biru, kalian mulai besok harus berlatih ilmu kanuragan bersamaku,, masa ke lima dayang pribadiku nan cantik jelita tidak bisa ilmu kanuragan.!" jwbku.
" baiklah pangeran hamba siap." kata dayang dayang.
"bagus, oh ya aku curiga pengen menyelidiki suara itu, kalian diam disini." kataku
" baik pangeran." serempak jwb mereka.
Setelah mendengar ucapan mereka, kemudian aku segera melesat ke atas pepohonan, "huuuuph," sampailah ke atas pohon mangga yang besar dan tinggi, dan bertengger di atas pohon itu, dengan ajian ilmu meringankan tubuh, aku berpindah pindah dari pohon yang satu ke pohon lainya dengan sangat hati hati sekali, hingga akhirnya jarak antara aku dengan suara itu sekitar empat depa.'
begitu terkejutnya, aku melihat dengan jelas pasutri tukang kebun keraton sedang bercinta,'
'dengan posisi si suami berlutut dan menghadap di kemaluan istrinya, di angkatlah kaki sang istri dan di letakkan di pundak suaminya, wajah si suami yang sedang berada di selangkangan vagina istrinya langsung menciumi dan menjilatinya dengan kasar dan tanpa ampun, membuat si istri menggeleng gelengkan kepalanya, menikmati setiap sentuhan lidah suaminya, sambil tangan nya meremas remas rambut suaminya.'
setelah  mereka puas, si istri berganti posisi  dengan berdiri,' aku lihat saat berdiri tubuhnya tidak begitu indah tapi sangat menggairahkan bentuk payudaranya yang bergelantungan di tambah bentuk vaginanya yang di hiasi bulu bulu jembut yang hitam dan tebal,' tampak bernapsu suaminya mengambil posisi di depan  si istri, dalam situasi tersebut aku hanya bisa melihat punggung suaminya, di angkat salah satu kaki istrinya dan secara perlahan, bokong dari suaminya mulai menekan nekan secara teratur, dan di mulailah adegan genjot menggenjot pasutri tukang kebun keraton itu,
yang membuat penisku semakin tegang.'
  akhirnya kuputuskan untuk kembali ke tempat  dayang dayang dan menceritakan kejadian itu dengan begitu polosnya, tanpa tak terduga dayang biru bertanya,'
" pangeran apakah ingin melakukan adegan itu,?" tanyanya sambil malu malu.
"emang kalian mau melayaniku seperti itu.?"    kataku.
"kami siap ko pangeran, karena itu juga termasuk tugas hamba sebagai dayang bila pangeran memerintahkan." jwb dayang biru di sertai anggukan  dayang dayang lain.                    
 "ooh bgitu, ayolah cepat sudah ga sabar nih pengen di servis sama dayang dayang cantik ini." kata ku dengan memasang muka polos.
 Tak terasa setelah berjalan hampir 20 menit, akhirnya kamipun sampai di depan gerbang istanaku yang begitu megah nan indah, yang di jaga oleh puluhan prajurit.'
 Di ceritakan di dalam keraton kerajaan RAHARJA yang sangat luas itu, banyak istana istana yang di khususkan buat kediaman para pejabat tinggi negara, yang setiap kediamanya di jaga puluhan prajurit, kecuali kediamanya istana raja hampir di jaga seratus prajurit.'
 Melihat sang pangeran yang mau memasuki ke dalam istananya, pemimpin kepala prajurit berkata sambil membungkukan badanya,;
 "menghaturkan sembah hormat bakti kami pangeran,"
 "ya ku terima sembah hormat kamu" jwbku sambil melangkah masuk ke istana kediamanku di iringi lima dayang dayang.
 Di dalam istana lebih tepatnya ruangan tengah sudah berkumpul puluhan dayang dayang menungguku yang di pimpin dayang ungu.'
 "pangeran, tadi baginda raja beserta permaisuri datang ke sini", kata dayang ungu.
 "mau apa ayahandaku dan ibundaku dayang ungu,?" tanyaku.
 "kata baginda raja mau melihat pangeran saja, kangen katanya," jawab dayang ungu.
 "ohh, ntar aku temui mereka besok, sekarang aku lelah, oh iya dayang ungu,' bawa dayang dayang masuk ke kamarnya masing masing, kecuali dayang biru kuning putih merah dan hijau menemaniku."
 "baik pangeran"  jwb dayang ungu.
sesaat kemudian aku beserta ke lima dayang memasuki kamarku yang begitu mewah dan luas, yang di dalamnya selain ada tempat tidur berukuran besar nan indah, meja dan bangku bangku yang terbuat dari kayu jati berukiran naga, ada pula kolam pemandian khusus buatku,'
 "kita mandi dulu dayang dayang" kataku sambil melepaskan baju, hingga bertelanjang dada.
 berdebar keras hati ke lima dayang itu, setelah melihat kulit tubuhku yang putih bersih tetapi kekar berotot, tersipu malu mereka menundukan dengan wajah bersemu merah,'
tiba tiba aku menceburkan diri ke dalam kolam pemandian, "byrrruuur...,!", buru buru mereka melucuti pakaian sendiri dan beruntun menceburkan diri kedalam kolam pemandian juga, tak selang beberapa saat kemudian aku melihat dengan jelas paha, pinggul, serta payudara dayang dayangku yang mengenakan kutang berwarna putih semua,' lekukan payudaranya nampak begitu jelas dan nyata, di tambah bentuknya yang besar tapi kenyal, betul betul enak di pandang dan terasa membuat darah di tubuhku mendidih.
 setelah puas mandi, aku naik ke tepi kolam yang di ikuti dayang dayang, mereka mulai mengelilingiku, dan tangan dayang biru mulai merayap melingkari pinggangku, menuntunku ke kursi santai kolam pemandian yang begitu mewah dan membaringkanku,, secara tak terduga langsung menciumi bibirku dengan liarnya, sementara itu dayang putih ku lihat mulai berjongkok dan mengelus elus selangkanganku yang membuat penisku menegang, dan mulai mencoba membuka celana beserta cd ku,, kini tubuhku sudah dalam telanjang bulat tanpa ada penutup apapun.'
 dan sangat terkejutnya ke lima dayang itu, melihat penisku yang begitu besar, panjang dan berotot, dengan ukuran besar diameternya mencapai 5cm dan panjangnya hampir 20 cm.'
 "punyanya pangeran gede bangat, hamba jadi takut," puji dayang putih sambil mengelus penisku.
 "takut apa suka dayang putih," ejek ku.
 "iya dech hamba suka bangat pangeran, belum pernah hamba melihat ukuran penis sebesar dan sepajang ini," jawab dayang putih.
 "ohh,, apakah kalian pernah melihat penis orang   lain sebesar punyaku dayang dayang,?" tanyaku.
 "maaf pangeran, hamba belum pernah melihat yang sebesar dan sepanjang itu, yang hamba lihat penisnya sedang sedang saja bahkan ada yang kecil, itu juga waktu hamba tanpa sengaja melewati kolam pemandian para prajurit keraton, karena rasa penasaran, kami mengintipnya sebentar saja," jawab dayang putih dengan kata kata begitu polos, dan di benarkan oleh anggukan ke empat dayang.
 " dasar tukang ngintip," ejeku sambil tertawa.
 Dan sesaat kemudian satu persatu dayangku, mulai melucuti kutang beserta cdnya, nampaklah keindahan bentuk payudaranya yang besar dan kenyal, bentuk vaginanya yang masih rapat, bersih dan agak kemerah merahan tanpa di tumbuhi bulu bulu halus, dan pantatnya juga yang begitu semok, yang membuatku semakin bernapsu,'
 dengan tanpa ragu ragu, ku lumat bibir dayang biru, dan diapun tak mau kalah balik membalasnya, dan kami pun akhirnya beradu lidah, sementara dayang putih yang berada di selangkanganku, sudah mulai mengocok ocok penisku secara perlahan, kadang di selingi gerakan memutar di sekitar kepala ujung penisku, di sertai mengemut dan menjilatinya,
di tambah lagi dayang hijau dengan begitu rakusnya, menjilati dua biji peler dan anusku, dan dayang merah dan dayang kuning sibuk menghisap hisap kadang menjilati putting susuku  yang kiri dan kanan, yang semakin membuatku melayang, dan hanya suara desahan yang keluar dari mulutku,.

 Setelah puas bermain lidah, kemudian dayang biru melepaskan ciumanya, dan membirikan salah satu payudaranya untuk ku jilati dan ku hisap, kemudian diapun mengerang;, "aahhh.....sssttt...ayo pangeran hisap yang kuat,...oohhh,,,ahh... enak pangeran,,..iya...teruss...dan tak lama kemudian,..crrr...ccrrrr, dayang birupun orgame,  dan bergerak aga menjauh ke samping, memberi kesempatan ke dayang hijau untuk manaiki wajahku, dan secara perlahan lahan menggosok gosokan vaginanya, yang langsung saja ku balas dengan menjilatinya tanpa ampun sampai diapun  mencapai orgasme, dan sempat aku meminum sedikit cairan yang keluar dari vaginanya, "slurrpp..sslurrphh."
sementara itu kedua tanganku yang kiri dan kanan di sibukan mengobok obok vagina dayang kuning dan dayang merah yang sudah basah oleh jari nakalku, hingga tanpa disadari mereka menjerit melengking saking nikmatnya,.. "oouhhghhff...eemhh.. oohh..aahh., enak bangat pangeran, sampai keduanya menuju puncak kenikmatan.
melihat itu dayang putih menjadi lebih bersemangat mempercepat, mengocok ngocok penisku di mulutnya, sambil kedua tanganya mengelus elus anus dan kedua buah biji zakarku, yang membuatku merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa,' "sshhhh...aaahhh..ooohhh...enak bangat mulutmu dayang putih" kataku. hingga akhirnya akupun takuasa menahan spermaku yang keluar begitu derasnya, dan langsung saja ku semprotkan di dalam mulut dan payudaranya, "crooot...croott...croot."                       
dan setelah beberapa menit kemudian, kamipun pindah ke tempat tidurku yang besar dan mewah, untuk mengulagi kembali adegan itu sampai kami benar benar kelelahan dan mencapai orgasme semua.'
      
     bibir tersenyum lagi
     ikhlas dari hati
     membuat hari kian berseri
     membuat jiwa rasa bahagia
     tiada lagi rasa resah
     tiada lagi rasa gundah
     hari bersinar cerah
     sang mentari bercahaya megah
      panas terik membahang
      tiada lagi awan mendung
      yang kelam dan suram
      mudahan biarlah sampai ke malam
      detik bahagia menjelma lagi
      tiada lagi titisan air mata
      tiada lagi tangisan duka

 itulah ungkapan isi hatiku dalam menjalani kehidupan yang bahagia ini, tak terasa sang waktu telah berlalu, hari silih berganti, bulan berganti bulan, tahun pun telah berganti, hingga umurku sudah menginjak 25 thn sekarang ini, dalam satu tahun yang sudah berlalu itu, aku beserta lima dayangku selalu berlatih ilmu kanuragan bersama sama, di bawah bingbingannya senopati lembu darsana, dan kamipun berenam juga masih sering bercinta, tapi hanya sebatas hisap menghisap, jilat menjilat (oral sex), kepunyaan barang masing masing sampai kami orgasme, di karenakan aku berprinsip, bahwa yang paling pertama merasakan keperjakaanku harus istriku, barulah habis itu ke lima dayangku yang akan ku entoti satu persatu sampai mereka lemas.'
 Pada suatu waktu di malam hari, hujan turun begitu lebatnya, membuat udara semakin dingin, di langit terlihat jelas percikan cahaya kilat yang saling susul menyusul, dan deru gemuruh guntur yang menggelegar, angin bertiup kencang, pepohonan bergoyang menyambut kencangnya terpaan angin yang membawa butiran air hujan, laksana laksaan jarum menghantam dedaunan yang menimbulkan suara gemericik, membuat tak seorangpun prajurit beranjak keluar dari pos pejagaanya, sementara itu istana megah kediamanku tetap berdiri kokoh tiada bergeming, walaupun lampu minyak yang indah menerangi istana, dan bergantung di sana sini bergoyang oleh tiupan angin.'
 aku mulai terbangun dari kamar, setelah samar samar mendengar suara ringkikan kuda, sambil mataku melihat ke sekeliling, dan melihat kelima dayang, yang masih tertidur pulas di tempat tidurku, setelah kami habis bermain oral sex, walaupun dengan berat hati akhirnya ku langkahkan kaki, menuju keluar kediaman, mengikuti arah suara itu sambil mataku mencari cari.
sekitar dua puluh menit kemudian, sampailah di belakang kediamanku, dan melihat se ekor kuda berwarna putih, yang begitu bersih dan bagus berada tepat di bawah pohon sawo.'
 "hhmmm,.. kuda siapa ini.?" gumamku dalam hati, sambil menghampirinya.
yang ternyata kuda betina setelah jarak antara aku dan kuda itu sekitar satu depa,

Komentar